Header Ads

Takut

Kawan, pernahkah kau merasa takut?
Pasti pernah, mungkin sering...
Aku juga...
Aku sering merasa takut. Tapi, aku juga sering meredam rasa takutku. Aku cenderung takut dengan rasa takutku sendiri. Aku selalu berusaha untuk tidak merasa takut. Karena bagiku, takut berarti mencegah langkahku. Rasa takut hanya akan membuatku semakin manja

Aku suka touring. Pergi ke berbagai tempat dengan mengendarai motor. Karena aku perempuan, banyak orang sering heran dan bertanya padaku: "Kamu tidak takut?". Setiap kali, pertanyaan itu selalu aku jawab hanya dengan senyum. Aku tak punya banyak tenaga untuk menjelaskan bahwa meskipun aku takut, tak ada orang yang bisa membantuku. Toh, orang yang bertanya tersebut tak akan pula menemaniku agar aku tidak takut. Bagiku, mereka bertanya hanya karena ingin tahu, bukan berniat membantu atau mencegahku, apalagi mengkawatirkan keadaanku.
Aku 'takut' untuk bilang “takut”. Karena bagiku percuma. Tak ada orang yang bisa mengerti ketakutanku, apalagi kuajak untuk berbagi ketakutan.

Tapi semua berubah sejak ada dia. Sekarang aku berani ‘mengakui’ rasa takut itu. Aku sekarang mampu jujur terhadap diri sendiri dan orang lain bahwa aku takut.

Sebelumnya, aku selalu memaksa diri sendiri untuk tidak takut. Memang aku akan dinilai sebagai orang yang tangguh dan berani. Namun, di sisi lain, justru aku hanyalah sosok rapuh kesepian yang sok berani dan memaksa diri.

Aku hanya sibuk dengan diri sendiri dan menganggap bahwa cara terbaik hidup adalah dengan memendam rasa takut. Tidak merepotkan orang lain dengan rasa takutku. Aku selalu berpikir bahwa rasa takutku tidak penting bagi orang lain. Aku tidak boleh mengganggu orang lain dengan urusan dan ketakutanku.
Sheila Romana Fransisca

Ternyata aku salah. Aku adalah orang paling menyedihkan yang takut berbagi ketakutan dengan orang lain.

Sekarang aku tahu, bahwa ada orang yang peduli terhadap ketakutanku. Aku tahu bahwa ketakutanku merupakan hal penting baginya.
Dia, membuatku berubah pikiran.

Dia, membuatku mampu untuk mengatakan: “aku takut”!

Dia mengajariku untuk berbagi. Berbagi ketakutan, kebahagiaan, harapan, bahkan rencana masa depan.

Dia, membuatku percaya bahwa aku tidak sendirian di dunia.

Aku ingin terus berbagi dengannya. Aku ingin terus bersamanya.

Aku takut kehilangan dia.

My Marselinus Gunas...

-Selamat beristirahat, Pipi sayang. Maaf.-

Sabtu dini hari, 6 Juni 2015

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.